Mengelola modal pinjaman kredit untuk usahawan

Rabu, 16 Mei 2012

Terkadang kaget melihat kenyataan bahwa sebagian orang mengambil kredit pinjaman tunai melalui bank hanya untuk membangun atau memperbaiki rumah, mungkin perlu diingat bahwa modal kredit yang kita pinjam menimbulkan kewajiban untuk mengembalikannya dalam waktu tertentu atau akan kehilangan barang agunan dan nama baik dalam kasus ini.

Sesungguhnya kredit pinjaman permodalan mempunyai sisi positif dalam membangun atau memperbesar sebuah bisnis milik seorang usahawan. Saat pinjaman dikelola dengan benar dan tepat guna, dia akan memiliki fungsi yang luar biasa kuat dan sangat membantu. Namun jika disalah gunakan sudah pasti membawa pada kehancuran pada penggunanya.

Sebelum memutuskan mengajukan pinjaman kredit usaha, sebaiknya seorang usahawan perlu memperhatikan korelasi dengan bisnis yang sedang dijalankan serta bagaimana memanagenya dengan baik dan benar, diantaranya dengan cara :

1. Paham pada sifat usaha yang dijalankan.
Saat akan memutuskan untuk mengajukan pinjaman pada lembaga pinjaman modal, akan sangat bijaksana bila seorang usahawan memahami sifat dari usahanya. Penting bagi seorang usahawan untuk memastikan perencanaan bahwa perusahaan mampu mengembalikan pinjaman dan bunganya sesuai dengan masa pengembalian modal yang akan diajukan. Sifat usaha atau bisnis menentukan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan, apakah perusahaan memiliki kemampuan pemasukan yang stabil setiap bulannya atau memiliki kemampuan sesuai dengan musim dari kebutuhan konsumennya. Hal ini wajib dipahami dan melatar belakangi keputusan seorang usahawan.

2. Pastikan kebutuhan dengan jelas dan putuskan nilai yang akan diambil
Memastikan kapasitas kerja atau produksi yang akan di kerjakan, menghitung pendanaan yang akan dikucurkan, memastikan modal yang tersedia saat ini, serta memastikan sisa modal yang harus ditutupi melalui pinjaman pada lembaga keuangan. Memastikan dengan perhitungan yang jelas dan rencana pengelolaan yang tersedia lebih membuat modal pinjaman lebih berdaya guna maksimal bagi seorang usahawan. Memastikan perusahaan memiliki keuntungan yang cukup bersama dengan nilai pengembalian kredit yang menjadi kewajiban tiap bulannya, jika perusahaan tidak memiki kemampuan menghasilkan keuntungan maka upaya pinjam dana pada lembaga keuangan hampir tidak mungkin untuk disetujui.

3. Pentingnya mengetahui dan paham kemampuan serta kekuatan perusahaan
Mempelajari kemampuan serta kekuatan perusahaan wajib di pahami serta di mengerti olehseorang usahawan yang ingin mengajukan penambahan modal lewat lembaga keuangan, bisa melalui laporan pembukuan yang benar, bisa melihat pangsa pasar dan permintaan, atau jika memungkinkan meminta nasehat dari seorang konsultan managemen dan pengelolaan keuangan perusahaan yang kompeten. Dari membuat peta bagian-bagian yang membutuhkan perluasan dari pinjaman modal, penetapan nilai yang ingin di tambahkan, serta rencana pengembaliannya sesuai dengan kondisi kekuatan perusaan saat ini, serta melihat kemampuan yang akan didapat oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Sebenarnya inilah bagian tersulitnya, karena sebelum menyetujui pinjaman yang diajukan, umumnya lembaga keuangan dan penyaluran kredit usaha meminta laporan akan hal ini.

4. Mengalokasikan nilai sesuai dengan yang telah direncanakan.
Ingat, walaupun usahawan memberikan agunan berupa jaminan, umumnya lembaga keuangan dan pinjamam tetap melakukan monitoring atas jalannya perusahaan. Mereka tidak menginginkan perusahaan kliennya tidak dapat mengembalikan pinjaman kreditnya. Gunakan pinjaman modal untuk kegiatan perluasan usaha sesuai dengan laporan serta tujuan yang telah dibuat dengan perencanaannya. Seperti dasar usahawan meminjam modal untuk kemajuan bisnisnya, begitu pula lembaga peminjaman dan keuangan memastikan kemampuan pengembalian dari nasabahnya.

5. Pastikan nilai bunga yang dapat dijangkau atau sekecil-kecilnya, serta jangka waktu pengembalian kredit secara jelas dan rinci.
Tujuan meminjam dana tambahan usaha dari lembaga keuangan atau perkreditan adalah untuk lebih memajukan bisnis, bukan untuk menambah atau mempersulit bisnis dari seorang usahawan, tekad yang bulat untuk meningkatkan kinerja bisnis dengan penambahan modal membutuhkan lembaga keuangan dan pendanaan yang cocok dengan nilai serta jangka waktu pengembalian yang bisa disepakati. Pastikan bungan yang dikenakan masuk akal atau sekecil-kecilnya, serta jangka waktu pengembalian yang realistis sesuai dengan rencana kemampuan perusahaan. Saat ini lembaga perkreditan seperti bank atau bentuk baru dari sarana "syariah" bisa dijadikan alternatif.

6. Dapatkan informasi sejelas mungkin dengan simulasi perhitungannya.
Setelah seorang usahawan paham benar akan kebutuhan, kemampuan, serta perencanaan akan pentingnya pengajuan tambahan modal, selanjutnya pastikan mendapat informasi yang jelas dan terpercaya dari pihak lembaga keuangan pemberi pinjaman, mengenai aturan mainnya, bunga dan nilai pengembalian, jangka waktu pengembalian, kemungkinan penambahan permodalan dimasa yang akan datang, aturan pengembalian pinjaman secara dini, serta berbagai informasi penting lainnya agar pinjaman yang diajukan tidak akan membawa pada kesulitan dimasa yang akan datang.

Memperbesar serta memperluas perusahaan untuk kemajuan bisnis seorang usahawan itu sangatlah penting, Namun jauh lebih penting lagi jika usahawan tersebut menjadi pribadi yang memiliki tanggung jawab dan nama baik bagi dirinya sendiri, karyawan, klien serta kolega bisnisnya. Masih banyak keyakinan bahwa membesarkan bisnis dengan bantuan lembaga peminjaman kredit itu baik, mungkin jika masih ada jalan untuk mendapatkan pinjaman lunak dari keluarga atau rekan yang memiliki kelebihan permodalan menjadi pertimbangan utama yang jauh lebih aman.