Bisnis dengan konsep ritel paling banyak di temui

Minggu, 18 November 2012

Bisnis dengan konsep ritel ini umumnya menjadi usaha perseorangan, walaupun sering kali kita lihat tidak sedikit yang dalam pengelolaannya melibatkan cukup banyak sumber daya manusia. Konsep ritel ini adalah menjual produk atau jasa yang sudah jadi atau tersedia secara eceran kepada masyarakat langsung sebagai konsumen.

Usaha yang merajai konsep ritel ini pada umumnya adalah toko yang menjual barang-barang jenis kelontongan, pakaian, kenutuhan rumah tangga, dan lain sebagainya. Tidak ada aturan khusus dalam menjalankan bisnis retail ini, yang terpenting memiliki modal, ada tempat usaha, membeli produk dari supplier atau agen sebagai modal, dan menjual kembali produk tersebut secara langsung kepada masyarakat.

warung usaha ritel
Saat ini, usaha ritel dapat kita temukan di mana-mana, di sepanjang pinggir jalan raya, kampung-kampung, hingga komplek perumahan. Jenis usaha berkonsep ritel ini memang sudah sangat menjamur. Namun demikian, usaha ini dapat saja memberikan peluang sukses bagi kita, selama dikerjakan secara tekun terus menerus. Sama dengan bisnis lainnya, usaha ritel ini membutuhkan konsumen yang sangat banyak untuk bisa berhasil, karena produk yang dijual merupakan produk umum dengan harga dan keuntungan yang sangat bersaing antara usahawan ritel yang sejenis bidang usahanya.

Kalau sebelumnya kita membicarakan keuntungan dan kerugian  Menjalankan usaha dengan konsep pengelolaan sendiri serta Konsep pengelolaan usaha yang bersifat waralaba atau franchise. Maka sesuai tema di atas, pada konsep bisnis retail pun terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan. Di antaranya adalah sebagai berikut :

Keuntungan bisnis berkonsep ritel :
  • Modal usaha yang relative dapat di kompromikan, selain bergantung pada jenis barang sebagai produk yang di perjual belikan, modal usaha dapat di usahakan dengan cara bekerja sama dengan para supplier atau agen.
  • Usahawannya tidak membutuhkan keahlian khusus membuat produk sendiri, cukup produk jadi di beli atau di supply oleh para supplier atau agen dan langsung di jual kembali ke konsumen yang datang.
Sedangkan yang menjadi kelemahan bisnis berkonsep ritel ini :
  • Penentuan harga, nilai keuntungan, dan system pelayanan yang sudah standar, sehingga sulit berinovasi untuk melakukan perubahan.
  • Usaha jenis ritel ini pun sangat bergantung pada lokasi bisnis yang sangat strategis. Sama seperti usaha lainnya, mendapatkan lokasi bisnis yang sangat strategis berarti keuntungan.
  • Keuntungan yang di dapat sangatlah tipis, dan hanya mengandalkan pada penjualan produk-produk yang di pasarkan dengan harga yang jelas-jelas sangat bersaing dengan kompetitor yang banyak dalam bidang bisnis yang sama.
Dalam mendirikan usaha ritel ini bisa di mulai dari sangat kecil sesuai dengan modal yang dimiliki saja, untuk membesarkannya sangat membutuhkan waktu dan kesabaran yang tekun guna mengelola bisnis dengan baik. Usaha ini sangat tergantung oleh keberadaan supplier produk atau agen yang bertugas sebagai pengisi barang dagangan. Jadi sangat wajib membangun hubungan baik dengan para supplier dan agen yang menjadi langganan bisnis.

Karena bisnis yang berkonsep ritel ini sangat mudah dikelola dan dapat dilakukan oleh siapa saja, maka dalam membuka bisnis berkonsep ritel ini sangat rawan akan persaingan yang kurang sehat, terutama dari segi harga. Pemilik modal usaha yang besar biasanya menjadi raja di konsep bisnis ini, karena membeli produk pada supplier atau agen dalam jumlah banyak akan berbeda diskon atau potongan yang diberikan dari pada mereka yang membeli produk dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, bisnis ritel ini cenderung bersaing dengan pedagang berskala besar seperti mini market dan super market.