Tips sukses memilih usaha ke agenan

Kamis, 22 November 2012

Seberapa besar minat kita untuk memiliki dan mengelola sebuah bisnis keagenan? Menjadi agen sebuah produk sangat mirip dengan perantara penjualan, namun lebih tepat jika di sebut dengan tangan ke dua yang melayani langsung kepada konsumen.

Dari mana keuntungan seorang agen dalam sebuah siklus perdagangan? Keuntungan yang di dapat seorang agen umumnya dari selisih harga antara harga jual produsen dan harga beli konsumen yang sudah ditetapkan. Sebagian keuntungan juga diperoleh melalui diskon pembelian dan bonus atas target penjualan yang terpenuhi atau terlampaui.

sukses usaha keagenan
Untuk menjadi seorang agen sebuah perusahaan akan produk-produk  yang di pasarkan, biasanya tidaklah membutuhkan terlalu banyak permodalan. Kemampuan yang wajib dimiliki lebih kepada kemampuan pemasaran atau marketing yang diantaranya melakukan lobi, serta meyakinkan konsumen untuk memutuskan pembelian kepada produk yang dijadikan komoditi keagenan.

Dalam usaha keagenan yang bisa dijadikan pilihan sebagai peluang usaha saat ini sangatlah banyak dan beragam, diantaranya : keagenan buku, keagenan travel, keagenan koran dan majalah, keagenan penjualan tanah dan property, dan banyak lagi peluang usaha keagenan yang dapat dijadikan bisnis guna meningkatkan penghasilan.

Jumlah keuntungan yang didapat seorang agen biasanya tergantung dari jenis usaha keagenan yang di jalankannya. Sebagai contoh seorang agen penjualan tanah dan properti sudah pasti akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dari pada agen koran dan majalah. Namun keuntungan sehari-harinya pasti seorang agen koran lebih pasti rutinnya mendapatkan keuntungan. Karena produk koran di minati banyak orang dan dibeli oleh pemburu informasi setiap harinya. Baik dengan cara eceran maupun berlangganan.

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan jika ingin memilih atau mengelola sebuah usaha keagenan :
  • Hindari perbuatan merusak citra sebagai bisnis seorang pemegang usaha keagenan, seperti menjual produk tanpa harga patokan yang dijadikan kesepakatan. Baik menjual dengan harga yang jauh lebih tinggi, maupun menjual dengan harga yang lebih rendah atau banting harga. Bangun sistem dengan harga jual dan komisi yang ter standarisasi, membangun sikap jujur dalam memberikan informasi produk dan mengelola sistem area covered penjualan seorang agen dengan baik.
  • Berusaha meningkatkan kemampuan berkomunikasi, khususnya dalam hal melakukan lobi hingga presentasi akan produk-produk sebagai komoditi yang diperdagangkan. Membangun gaya positif dengan kemampuan kooperatif dalam rangka lebih menarik keyakinan konsumen untuk memutuskan membeli atau menggunakan produk-produk yang dipasarkan oleh seorang agen. Menonjolkan sisi-sisi positif sebagai keunggulan produk itu menjadikan seorang agen dan produknya lebih baik. Namun jika melebih-lebihkan kemampuan produk dan purna jual secara over commitmen akan menjadi berbahaya.
  • Penting memilih usaha keagenan yang memasarkan produk-produk berkualitas namun harga yang ditetapkan sangat terjangkau. Hal ini akan sangat memudahkan dalam promosi, memperkenalkan, menarik minat, sampai dengan melakukan closing penjualan. Semakin bermutu produk yang di pasarkan, semakin banyak peminatnya, semakin banyak transaksi penjualan yang terjadi,a akan memberikan keuntungan yang semakin besar pula bagi seorang agen.
Dalam menjadilan sebuah usaha keagenan, yang mana sorang agen biasanya juga wajib mentaati MOU yag sudah di sepakati antara produsen dan seorang agen adalah penting. Karena pelanggaran MOU dari seorang agen dapat membuat usaha keagenannya di cabut atau di putus oleh seorang produsen, atau minimal mendapatkan peringatan. Seperti contoh MOU mengenai lokasi gerai, target penjualan, ketentuan aturan penjualan, sampai dengan boleh atau tidaknya menjadi agen produk lainnya selain produk yang diageni itu sendiri.