Limbah kain perca menjadi peluang usaha industri rumahan

Sabtu, 03 November 2012

Kain perca sebagai sisa dari hasil produksi usaha konveksi dan garmen umumnya hanya dianggap sebagai bahan sisa yang tidak terpakai lagi, biasanya dibuang atau dijual sebagai limbah menjadi perlakuan pada akhirnya. Berbeda dengan pelaku industri kerajinan rumahan yang mengolah limbah bekas menjadi berbagai kerajinan tangan produk kratif.

Dalam industri kerajinan kreatif ternyata kain perca sangat potensial untuk direproduksi  menjadi berbagai produk-produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis dan nilai jual yang cukup menggiurkan. Dari limbah kain sisa jahitan yang tampaknya tidak memiliki nilai, bisa diolah dengan keterampilan kreatif menjadi berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi. Misalnya saja seperti bed cover, sarung bantal maupun sprei, keset, serbet, taplak meja, boneka, kotak pensil, dompet handpone, tas, dan lain sebagainya.

usaha industri kain perca
Konsumen
Hasil dari memproduksi aneka macam produk kerajinan kain perca, sudah pasti bisa membidik pangsa pasar yang cukup luas, baik lokal maupun regional. misalkan saja produk kebutuhan rumah tangga seperti bed cover, sprei, keset, dan lain-lain yang bisa di pasarkan untuk segmentasi kalangan ibu-ibu. Sedangkan hasil untuk produk kreatif boneka, kotak pensil, tas, dan dompet handpone, bisa Anda tujukan untuk konsumen anak-anak maupun kaum remaja.

Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, sebagai industri kreatif rumahan tentu saja ada beberapa persiapan yang harus dijadikan perhatikan :
  • Sebagai langkah awal tentukan ide dan desain produk yang akan dijadikan produksi. Sesuaikan desain yang dibuat dengan target pasar yang diinginkan untuk dibidik. Contohnya saja desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem.
  • Perluas dan terus tambah pengetahuan dan kemampuan proses produksi hingga model dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman dan mode.
  • Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya, sebagai penunjang agar proses produksi berjalan dengan baik dan lancar.
  • Bangun Jalinan kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja memungkinkan untuk mendapatkan kain perca dari tukang jahit di sekitar kota domisili, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan kain cukup banyak.
Kelebihan dan kekurangan bisnis industri kain perca
Bisnis kerajinan industri rumahan kain perca termasuk salah satu peluang usaha yang bisa dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung yang cukup besar bagi pelakunya. Bahan baku kain perca bisa didapatkan dengan harga murah meriah dari para penjahit maupun pabrik konveksi yang ada di sekitar lokasi domisili. Bahkan bila memungkinkan sudah menjalin hubungan baik dengan pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain sisa bisa didapatkan secara cuma-cuma alias gratisan dari rekanan karena membuangkan limbah kain perca. 

Kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha yaitu tingkat persaingan produk yang semakin ketat. Saat ini sudah banyak pelaku bisnis yang memproduksi aneka macam barang daur ulang untuk merebut perhatian konsumen. Selain itu, terkadang bahan kain perca yang didapatkan tidak semuanya berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas produk yang dihasilkan juga akan ikut menurun. Karenanya untuk menghindari resiko tersebut, sebelumnya lakukanlah penyortiran untuk memisahkan kain perca yang berkualitas bagus dan yang kurang berkualitas.

Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan produk kerajinan daur ulang industri kain perca, usahawan bisa menitipkan hasil kreasi yang telah dibuat ke beberapa kios souvenir maupun toko perabot rumah tangga yang ada di sekitar lokasi bisnis dan dapat dipercaya. Saat menjalankan strategi pemasaran tersebut, rekan usahawan bisa menggunakan sistem konsinyasi (titip jual) maupun sistem jual putus kepada partner bisnisnya. Selanjutnya rekan usahawan juga bisa memperluas pasar dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran maupun bazar produk UMKM dan koperasi yang diadakan pihak pemerintah maupun swasta. Melalui event seperti pameran dan bazar, usahawan industri kreatif rumahan bisa mengenalkan produk kerajinan daur ulang kain perca kepada masyarakat luas, sehingga peluang rekan usahawan untuk mendapatkan pelanggan maupun partner kerja yang cukup potensial semakin terbuka lebar.

Terlepas dari keuntungan dan kerugian diatas, sebagai industri kecil mikro yang penuhd dengan kreativitas dan ketekunan dibutuhkan keterapilan dalam mendesain, merangkai potongan-potongan kain sisa menjadi produk unik dan baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, menjadi kunci kesuksesan bagi usahawan ketika menjalankan bisnis daur ulang kain perca.