Membangun bisnis sampingan dan jiwa entrepreneur dengan multi level marketing

Selasa, 06 November 2012

Tidak ada seorang juara olah raga bisa sukses menjadi juara tanpa proses latihan dan pengalaman jam terbang, tidak akan diijinkan seorang pilot membawa pesawat penumpang komersial tanpa latihan dan pengalaman dengan jam terbangnya pula. Begitupula membangun sebuah bisnis, sebelum sukses membangun bisnis utama sudah pasti akan melalui tahapan-tahapan belajar, berlatih, mencoba, dan gagal.

Niat membangun bisnis utama yang kokoh dan keinginan untuk terjun kedalam dunia bisnis umumnya datang dengan dimulai melakukan bisnis-bisnis kecil sebagai sampingan. Sedangkan untuk memulai dan memilih sebuah bisnis sampingan bisa melirik bisnis dengan sistem multi level marketing. Mengapa MLM (Multi level marketing) dijadikan pilihan?

belajar bisnis sampinganPilihan kepada bisnis MLM atau network marketing sudah tentu sangat beralasan, karena bisnis ini mudah untuk dimulai, modal dikeluarkan kecil, dan memiliki peluang yang cukup terbuka selain menjadi sarana belajar dan memupuk jam terbang yang dikarenakan bisnis MLM bersifat :
  • Tidak dibutuhkan membuka gerai atau tempat usaha
  • Tidak membutuhkan pegawai
  • Tidak perlu memproduksi barang sendiri
  • Bisnis bisa dijalankan kapan saja dan dimana saja baik online maupun online.
  • Memiliki kemampuan sukses dengan kerja keras dan cerdas.
Keunggulan bisnis MLM untuk belajar membangun nyali bisnis seorang entrepreneur antara lain membawa manfaat sebagai berikut :
  • Belajar memiliki kemampuan menjual produk berkualitas, sebelum menjalani bisnis sendiri dengan menjual produk hasil kerja sendiri. Jangan buka usaha kalau tidak memiliki kemampuan menjual, apalagi produk yang di produksi sendiri tanpa diketahui pasti kualitasnya.
  • Belajar berorganisasi dengan kemampuan membangun network atau jaringan bisnis dengan banyak teman, saat bisnis pribadi dibangun sudah tentu rekan-rekan sebagai network sewaktu di bisnis MLM menjadi target pelanggan yang paling dekat dan potensial. Jangan mimpi usaha besar kalau tidak punya kebisaan berkomunikasi dan membangun network.
  • Belajar bekerja mandiri, membangun mimpi yang besar dan kerja besar dalam mewujudkannya. Omong kosong kalau mimpi besar bisa diwujudkan dengan kerja kecil apalagi hanya duduk diam saja.
  • Belajar mengelola keuangan, karena sebelum network terbangun hasil dari menjual produk belum seberapa bagi pemula. Berbeda dengan senior yang mampu menghasilkan keuntungan jutaan rupiah hanya dari menjual produk saja. Sehingga berkemampuan selektif dalam penggunaan keuangan dari bisnis, dan mampu menahan diri dengan kontrol yang baik.
  • Belajar meberikan pelayanan yang terbaik, karena memahami sulitnya menemukan pelanggan yang berkualitas. Sehingga berpengalaman dalam menerima pesanan, mengirimkan pesanan, dan menangani keluhan dari pelanggan.
  • Belajar berani tampil, baik dalam hal mempresentasikan produk maupun sistem. Sebuah bisnis besar membutuhkan keahlian mempresentasikan dan bernegosiasi dengan baik dan benar.
  • Belajar dan menjadikan habit atau kebiasaan akan bergunanya berfikir positif (positive thinking), tanpa berpikir positif dan jernih maka kemungkinan kebijakan dalam mengeluarkan kebijakan bisnis bersifat emosional semata dan asal.
  • Dan segudang pengalaman lainnya yang dapat diperoleh dari bisnis sampingan dengan bergabung di bisnis MLM (Multi level marketing), yang kalau harus kita bayar dengan kursus atau perkuliahan akan sangat mahal harganya.
Memang saat ini banyak orang yang merasa trauma dan kecewa dengan bisnis MLM (Multi Level Marketing) ini, mungkin karena tertipu dengan janji manis, sudah investasi modal cukup besar namun produk tidak mampu terjual, pernah ikut dan sudah bekerja keras di perusahaan MLM bodong, atau lain sebagainya yang menjadi penyebab kekecewaan dan trauma tersebut.

Untuk belajar berbisnis, sudah tentu kita akan melihat dari sisi yang positifnya. Jadi sebelum bergabung dengan bisnis MLM hendaknya memastikan segala yang baiknya, guna kepastian mendapatkan pembelajaran yang benar. Dengan cara :
  • Pastikan bisnis sampingan dari MLM yang dipilih sudah eksis dan berjalan dengan umur yang cukup.
  • Pastikan ada kantor, atau stockistnya di daerah agar proses pesanan barang dapat terlayani dengan baik, dan cepat.
  • Untuk memulai cobalah dengan perusahaan MLM yang dapat bergabung dengan modal yang minimal atau kecil.
  • Pastikan produk yang dijual sebagai produk yang berkualitas dan layak untuk dipasarkan.
  • Jika memahami sistem, pastikan sistem yang berlaku dapat dijalankan dan bukan dengan sistem money game.
  • Pastikan ada leader sebagai mentor yang bisa membimbing dan memberikan pelatihan bagi pemula. Umumnya diberikan secara gratis, walaupun terkadang dipungut sedikit biaya.
  • Pastikan perusahaan Mlm tersebut selalu menuntaskan kewajiban-kewajibannya kepada para membernya.
Dengan beberapa acuan diatas, maka pengaruh trouma dan kekecewaan akan lebih dapat dihilangkan dan kita bisa belajar membangun bisnis sampingan dengan tenang dan penuh kerja keras. Karena dalam bisnis yang bukan MLM juga dibutuhkan ketelitian dan kepastian bahwa produk atau jasa yang kita supply wajib untuk terbayar. Tidak sedikit usahawan yang jatuh karena ceroboh dan asal supply produk tanpa perhitungan dan meneliti terlebih dahulu.

Saya menulis ini karena memiliki seorang teman yang dapat sukses di beberapa bisnisnya, dengan memulai belajar dibisnis MLM pada saat masih menjadikaryawan swasta. Walaupun memiliki penghasilan besar dibisnis yang dibangunnya, hingga kini beliau masih meluangkan waktu untuk mengurusi bisnis sampingannya dahulu yaitu bisnis MLM (Multi Level Marketing) yang memang sungguh sangat luar biasa