Secara kasat mata kita dapat melihat dengan jelas populasi kendaraan yang ada di Indonesia atau didaerah tempat kita tinggal, seluruh kendaraan tersebut untuk dapat berjalan sudah pasti menggunakan ban, dan semakin sering dan rutin kendaraan tersebut dioperasikan maka dalam waktu tertentu ban kendaraan sudah harus diganti. Penahkah terpikir oleh kita akan peluang usaha kreatif yang mengolah limbah ban bekas menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Kabar baiknya saat ini limbah ban khususnya mobil ini dapat diperoleh masih sangat mudah, tidak hanya bisa dibeli dengan memesan kepada pengumpul barang bekas saja, tidak jarang bahan baku limbah ban ini bisa diperoleh secara gratis dari mereka yang membuanya sebagai sampah. Salah satu peluang usaha kreatif yang mengolah limbah ban bekas ini adalah menjadi produk sendal, meja, kursi, pot bunga, ayunan, dan tempat sampah.
Untuk memulai usaha pengolahan limbah ban bekas ini, kita bisa menjadi pengrajin yang keterampilannya bisa dengan autodidak atau memutuskan belajar kepada pengrajin yang sudah ada dan banyak ditemukan didaerah pulau jawa, yang khususnya didaerah Yogyakarta sepengetahuan penulis. Alat yang digunakan masih sangat sederhana, diantaranya peralatan sol sandal dan sepatu, membuat meja kerja yang nyaman, serta mencari pisau yang tajam atau bisa membuatnya dari kepe alat pertukangan.
Dalam industri pengolahan limbah dari ban bekas ini, bahan dasar yang digunakan adalah ban luar kendaraan roda empat atau mobil, dan ban dalam kendaraan besar seperti truk fuso. Sedangkah dalam membentuknya dibutuhkan mal sesuai dengan ukuran kaki yang ada, mal yang dibuat antara kali laki-laki dan perempuan berbeda secara konstruksinya. Sedangkan untuk merekatkan tali sendal dengan alas sendalnya menggunakan paku.
Soal model dan kualitas yang pasti berbagai model sendal yang cantuk dengan mudah dapat ditiru, sedangkan dalam hal daya tahan jangan kuatir. Produk dari bahan limbah ini memiliki keawetan hingga bertahun-tahun. Kerusahan yang terjadi umumnya hanya pada paku perekat dan aksesoriesnya.
Membangun usaha dengan memanfaatkan limbah ban bekas tidaklah membutuhkan permodalan yang besar. Karena untuk bahan baku bisa terbilang masih relatif murah dengan label sampah atau barang bekas. Permodalan awal saja yang membutuhkan dana untuk membeli peralatan kerja untuk memproduksi limbah ban bekas menjadi produk kreatif.
Sedangkan dalam pemasarannya juga bisa dilakukan dengan mudah, maksimalkan saluran distribusi kepada pedagang kaki lima yang menjual sendal untuk menambah koleksinya dengan produk sendal ban baik secara titip maupun jual putus, bahkan sebagian pengrajinnya memasarkannya langsung secara kaki lima, atau dengan memajangnya jika memiliki kios di pinggiran jalan. Rajin mengikuti promosi dalam even-even UMKM (Usaha mikro kecil menengah) agar dapat dikenal lebih luas.
Dalam usaha pengolahan limbah ban bekas ini dibutuhkan energi dan stamina untuk memperoleh bahan baku yang dapat dibuat suatu produk. Berbeda produk seringkali berbeda bahan jenis ban yang digunakan sebagai bahan baku, kuncinya semakin kreatif dalam mengolah bahan limbah ban bekas menjadi produk yang beragam, akan semakin terjaga eksistensinya untuk terus berproduksi.