Menjalankan usaha dengan konsep pengelolaan sendiri

Sabtu, 17 November 2012

Ada beberapa konsep dalam mengelola bisnis yang dapat di gunakan untuk menjalankan roda usaha dalam bentuk apapun. Konsep-konsep yang di gunakan akan sangat berguna dan menentukan  dalam perjalanan sebuah usaha di masa yang akan dating, salah satu konsep yang sering digunakan adalah konsep pengelolaan usaha sendiri.

Konsep pengelolaan usaha sendiri adalah pengelolaan usaha yang di lakukan secara mandiri, dengan konsep mengerjakan segala sesuatunya dari awal hingga akhir. Pemilik sendiri yang menentukan produk apa yang akan dijadikan komoditi perdagangannya, pengelolaan managemennya, serta gaya pemasarannya.

mengelola bisnis mandiri
Bila sebuah usaha dikelola dengan konsep pengelolaan usaha sendiri, maka diperlukan pertimbangan dari sisi keuntungan dan kelemahan, serta bagaimana cara memanfaatkan peluang yang ada sementara orang lain tidak memilikinya. Dalam pengelolaan usaha berkonsep pengelolaan sendiri benar-benar memerlukan kemandirian dengan keahlian khusus pada pengelolaan bisnis yang dijalankan.

Ada beberapa keuntungan dan kelemahan jika sebuah bisnis dikelola dengan konsep pengelolaan mandiri atau sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :

Faktor yang menguntungkan :
  • Usahawan dapat mengelola ini dengan lebih suka cita. Ini menjadi bagian dari modal yang luar biasa, dan dapat membuat semangat usahawan selalu menggebu dalam membesarkan bisnisnya.
  • Usahawan adalah “ruh” dari bisnis yang menjadi asset dari segalanya, berkembangnya usaha, maju atau mundurnya bisnis yang dirintis. Keseluruhannya berada pada kreativitas, ketekunan, inovasi, dan keseriusan usahawan.
  • Mutlak dalam kekuasaan akan waktu, dan usahawan dapat menentukan serta memutuskan sendiri akan sumber daya hingga jumlah uang yang diinginkan atau digunakan.
  • Modal awal sangat dapat disesuaikan dengan jenis usaha, serta besar kecilnya usaha yang akan dirintis.
  • Sangat dapat menciptakan tren serta membuat pasar baru, pada kebutuhan produk yang dikembangkan sebagai komoditi.
Faktor yang bisa menjadi kelemahan :
  • Rawan menghadapi hambatan, dan seluruh kesulitan yang dialami diselesaikan dengan kerja sendiri baik upaya mengurus sumber daya manusia, hingga pengawasan produk yang akan menjadi komoditi.
  • Keterbatasan dalam mengelola pemasaran, dan kadang hanya dilakukan dengan ala kadarnya saja. Sehingga memperlambat kemajuan hingga menjadi boomerang bagi bisnis itu sendiri.
  • Langsung berhadapan dengan dengan merek merek lama hingga yang sudah terkenal di pasaran, serta sudah mendapat tempat terlebih dahulu dimasyarakat.
Selain akan sangat merepotkan, jenis pengelolaan usaha sendiri ini sungguh sangat menguras energy dan waktu. Namun tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa dicapai, jika seorang usahawan serius dan bersungguh-sungguh mengelola bisnisnya, mau belajar dan berlatih tanpa henti, pada akhirnya kesuksesan pasti akan diraih juga.

Saat itulah kesuksesan menjadi kebanggaan yang akan menjadi kepuasaan tersendiri serta bekal dalam mengelola bisnis dan membesarkannya, walaupun kelak bisnis berkembang kepada jenis dan produk lainnya yang berbeda.