Kebiasaan penjualan dari para wiraniaga yang berhasil - Bagian 2

Selasa, 06 November 2012

Melanjutkan artikel bisnis dan pemasaran sebelumnya yang mengangkat judul “Kebiasaan penjualan yang unggul dalam memenangkan prospek – Bagian 1”, coffee break menginginkan rekan-rekan entrepreneur dan wiraniaga memastikan mendapatkan penuh atas materi selanjutnya yang dikupas tuntas pada postingan ini.

Sebelumnya  dua belas kebiasaan-kebiasaan penjualan dari wiraniaga yang sangat berhasil telah dibahas, berdasarkan tulisan dan buku Stephan Schiffman bahwasannya dengan melakukan atau mengamalkan kebiasaan-kebiasaan menjual ini, maka kesuksesan dalam meraih penjualan dan memenangkan prospek akan lebih mudah di dapatkan, sehingga menjadi kebiasaan yang bergerak secara otomatis.

wiraniaga entrepreneur sukses
Selanjutnya kebiasaan penjualan dari paea wiraniaga yang berhasil antara lain adalah :
  • Menunjukan antusiasme, Bicarakan perusahaan, dan ingat terdapat perbedaan antara antusiasme dengan kepanikan yang disamarka secara buruk. Antusiasme memastikan membangun jembatan, sedangkan kepanikan memastikan merubuhkannya.
  • Memberikan pujian yang sesuai tentang diri wiraniaga sendiri, Bicaralah tentang diri sendiri, dengan diikuti oleh sikap rendah hati. (Tidak, keduanya tidak bertentangan). Sampaikan kesan keberhasilan, keyakinan diri, dan keluwesan. Sorot keberhasilan dimasa lalu, tetapi jangan mencoba untuk merendahkan prospek. Cobalah memperlihatkan karakteristik dari seseorang yang membuat hal-hal bisa terjadi.
  • Memberitahukan kebenaran (ini lebih mudah dingat), Sadarkah rata-rata seseorang sering mengucapkan kebohongan setiap harinya! Konvensi social dan senda gurau adalah satu hal, menyesatkan prospek tentang kemampuan wiraniaga untuk memenuhi batas waktu adalah hal lainnya. Ingat, kredibilitas wiraniaga adalah asset yang bernilai, jadi jagalah itu!
  • Dorong semangat wiraniaga sendiri, Motivasi diri sendiri, hidarkan membaca Koran dan mendengarkan radio selama perjalanan, dengarkan pita-pita kaset pendorong motivasi sebagai gantinya. Bersikaplah spesifik dalam sasaran wiraniaga dan imbalannya. Peroleh penguat positif, keluarlah, dan tinggalkan catatan bagi diri sendiri. Pertahankan hal-hal dalam perspektif.
  • Memulai pagi, ada dunia sebelum pukul 9.00! wiraniaga mampu menghindari setiap jebakan dalam memudahkan perjalanannya, serta menghilangkan perasaan-perasaan jengkelnya. Mungkin memperbaiki sikap dimulai dengan datang lebih awal sekitar satu jam dari pada orang lain. Mungkin hal ini terdengar berat, tetapi bagaimanapun juga, cobalah! Wiraniaga atau entrepreneur akan berubah sebelum menyadarinya.
  • Membaca publikasi industry (milik wiraniaga dan kliennya), jurnal dan bulletin perdagangan merupakan sumber daya yang tidak ternilai, bacalah publikasi-publikasi ini merupkan sumber yang subur untuk calon pelanggan, gossip industry, dan segala macam hal dalam industry. Manfaatkanlah!
  • Mendukung kunjungan pada keesokan harinya, Telepon dan tulis surat kepada prospek satu hari setelah kunjungan. Kebanyakan orang yang bermaksud melakukan ini tidak pernah benar-benar melakukannya, masukan hal ini dalam daftar kerja.
  • Berbicara didepan kelompok bisnis dan masyarakat, seorang wiraniaga atau entrepreneur akan memperoleh manfaat yang sanagt besar dari peningkatan keyakinan diri yang diperoleh dengan diperlakukan sebagai seorang ahli dalam bidangnya (Walaupun sebenarnya ia memang ahlinya), disamping itu rata-rata satu dari setiap sepuluh pendengar akan mencarinya untuk meminta jasanya.
  • Berikan peluang pada saat yang tepat, apa yang diberikan akan kembali. Menjadi bagian dari “pohon anggur ” merupakan keputusan yang bijaksana yang tidak pernah disesali oleh seorang wiraniaga yang sukses sekalipun.
  • Mengambil tanggung jawab atas presentasi yang gagal, ditolak? Cobalah ini: Pak Jones, saya benar-benar tidak mengerti, saya saat ini telah melakukan kesalahan dalam memberikan presentasi sehingga anda memutuskan demikian. Saya tahu bahwasannya kami dapat membantu anda. Dapatkah anda membantu saya dan memperlihatkan dimana letak kekeliruan saya? Wiraniaga kemungkinan harus menyingkirkan kecenderungan yang umum untuk menjadi “benar”, tetapi, sekali lagi, apakah seorang wiraniaga akan menjadi lebih baik menjadi “benar”, atau menutup penjualan?
  • Jujur dengan diri sendiri tentang sifat perusahaan dimana ia bekerja, jika ia harus memilih diantara berjuang dalam sebuah peperangan yang kalah untuk para jenderal yang kalah dengan keharusan untuk mencari angkatan lainnya, carilah angkatan lainnya. Jangan buat rasionalisasi.
  • Memberitahukan setiap orang yang ditemui untuk siapa ia bekerja dan apa yang ia jual, mengapa tidak menekankan untuk menyiarkan profesinya kepada setiap dan semua orang dengan kebanggaan? Ini tidak sama dengan berusaha menjual kepada setiap orang yang ditemui! Cukup sampaikan nama, profesi, dan afiliasi perusahaannya kepada setiap orang baru yang ia jumpai.
  • Mempertahankan rasa humor, menjadi seorang wiraniaga kadang-kadang terasa sulit, tetapi itulah tepatnya mengapa pekerjaan penjualan harus menjadi lucu sekali! Bergembiralah, dan ingat bahwa keberhasilan tidak akan dapat terjadi pada orang yang lebih baik.
Dari semua kebiasaan penjualan dari para wiraniaga yang sangat berhasil ini, tentu saja akan membedakan antara “apa yang mereka lakukan, yang tidak saya lakukan?”. Bisa mendorong dan memberikan motivasi positif kepada rekan-rekan entrepreneur dan wiraniaga dalam menggapai kesuksesan yang di impi-impikan.