Seperti profesi lainnya, seorang usahawan yang ingin bisnisnya dapat terus maju dan berkembang dengan baik membutuhkan pribadi yang memiliki kualitas untuk mengelola dalam hal memanage kinerja perusahaannya.
Tidak sedikit usaha yang dibangun tidak mampu bertahan waktu demi waktu, hampir 80% bisnis baru yang berdiri dan berjalan tidak mampu bertahan serta terus exsis sampai dengan 5 tahun. Walaupun banyak alasan yang mengakibatkan hal tersebut terjadi, namun pada umumnya fakta menunjukan kejadian ini diakibatkan oleh usahawan yang tidak memiliki pengalaman, kurangnya keterampilan managemen, serta ketidak siapan mental dalam menghadapi persaingan di dunia usaha.
Untuk menjadi usahawan yang tangguh, coffee break memiliki kriteria yang diharaokan dapat menjadi dasar pegangan untuk terus membangun dan meningkatkan kemampuan usahawan agar memiliki kesiapan untuk terjun dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan.
1. Gemar Menambah pengetahuan baik umum maupun khusus
Berpengetahuan dengan memiliki pengetahuan umum dan khusus terkait dengan bisnis yang akan jalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market tertentu, tentu saja telah menempatkan diri didepan kegagalan. Kurangnya pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi pengusaha. Ketika memulai sebuah bisnis, hanya ada satu peluang yang sempit - satu atau paling banyak dua tahun – dimana seorang usahawan harus masuk kepada tingkat sukses sebelum mengalami kehabisan sumber atau energi. Terlepas dari pengetahuan umum dan khusus, tentu saja harus memahami dasar area dan perdagangan bisnis dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing dan produksi.
2. Memiliki kepercayaan diri melebihi orang umum
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan merefleksikan moral pengusaha dan jika mereka merasa gelagat yang tidak jujur atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Keyakinan mengharuskan belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya secara personal. Dihadapan publik, seorang usahawan harus menjadi figur yang tenang dengan rasa percaya diri yang tinggi.
3. Tiada kata menyerah dalam Keuletannya
Kemampuan untuk melihat dan memahami sebuah situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.
4. Selalu termotivasi dengan pilihan yang tepat
Pastikan mengapa seorang usahawan ingin memulai usaha-nya? Apakah semata-mata untuk menghasilkan lebih banyak uang sehingga berkemampuan dan bisa membeli kondominium? Apakah ada sesuatu yang lebih tinggi dan memberikan dorongan padanya? Pengusaha yang memiliki motivasi lebih tinggi daripada nilai sekedar kaya cenderung membangun bisnis yang bisa bertahan lama. Mereka di dorong oleh keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berharga. Mereka memberikan benefit di lingkungannya dengan memberikan produk dan jasa yang unik atau melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik sehingga memberikan kesejahteraan bagi setiap orang. Tentu, mereka juga menjadi kaya secara signifikan, tapi ini yang jarang dijadikan motivasi utama bagi usahawan pemula pada umumnya.
5. Cerdas dengan segudang kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan. Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian diperlukan di semua area, dari mengisi kekosongan pasar, dan memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien dan biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus untuk mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.
6. Berwawasan luas dengan Pandangan Strategik
Tidak ada pengusaha yang sukses tanpa pandangan stratejik terhadap perubahan banyak hal. Langkah apa yang harus diambil dimasa datang? produk baru apa yang diluncurkan ? haruskah operasional dikonsolidasikan atau ekspansi ? investasi uang atau membangun modal cadangan ? apa langkah kompetitor selanjutnya ? akankah terjadi penurunan ekonomis ? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tergantung pada pandangan stratejik pengusaha. Pengusaha yang sudah lama malang-melintang di dunia bisnis memiliki pengalaman tersebut atau hanya dengan mengandalkan memiliki peluang yang bagus untuk sukses karena mereka bisa merasakan kemana arah angin bertiup dan akan mengarahkan kemudi di arah angin.
7. Melekatkan jiwa kepemimpinan
Seorang pengusaha harus bisa menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah kualitas yang memberikan panduan dan inspirasi bagi mereka yang melihat ke arahnya. Banyak orang yang beruntung terlahir dengan kualitas kepemimpinan. Bagi yang lain, merupakan keterampilan yang didapat dari kerja keras dan pengalaman. Bagaimanapun, tidak ada pengusaha berhasil tanpa kualitas kepemimpinan untuk memotivasi orang yang bekerja dengannya, dorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan tentukan arah kemana mereka melangkah.
8. Pandai menguasai ego-nya
Pengusaha dengan ego yang tinggi tidak bisa menghargai pandangan orang lain kecuali pandangannya sendiri. Mereka mudah tersinggung dan orang yang berbakat akan kesulitan bekerja dengannya. Ini bisa menjadi pangkal masalah. Karyawan dengan tingkat self-respect dan intelegensi akan meninggalkan organisasi atau berusaha low profile di tempat kerja. Mereka yang ambisius akan mengatakan pada bos apa yang hanya ingin dia dengar. Pengusaha yang egois tidak bisa menilai karyawan berdasarakan kontribusinya pada perusahaan. Mereka akan menilainya dari sudut pandang suka dan tidak suka. Pengusaha yang demikian akan menjadi santapan kompetitor.
9. Dinamis dan memiliki kemampuan untuk berbelok
Fleksibilitas dalam berpikir adalah kualitas kunci bagi pengusaha. Mereka harus bisa merubah pandangan dan strategi berdasarkan situasi yang terjadi. Untuk melakukannya, ego perlu lebih dikuasai dan terkendali. Jika usahawan memiliki sifat yang demikian, Anda tidak akan mengakui kesalahan yang sudah terjadi dan menolak untuk mempertanggungjawabkan keputusan untuk memperbaikinya. Pengusaha yang egois terus menggelontorkan uang untuk proyek yang tidak memiliki harapan memberikan keuntungan. Salah satu contoh yang paling dikenal – yang masih diajarkan di sekolah bisnis – yang memiliki kemampuan untuk berbelok adalah Microsoft. Perusahaan ini tidak menghiraukan fenomena Internet saat mulai populer dipenjuru dunia. Setelah dua tahun mengabaikannya, Microsoft meninjau ulang posisinya dan "membelokkan perusahaan dalam sekejap." Dalam melakukan perubahan, perusahaan berhadapan dengan teknologi baru, melakukan akuisisi, mengeluarkan produk baru, dan kini berada di garis depan revolusi Internet. Semua ini tidak akan pernah terjadi jika manajer puncak tidak fleksibel dalam melakukan pendekatan dan cukup rendah hati untuk mengatakan "Kami telah melakukan kesalahan dalam hal ini ."
10. Etika dan Etos Kerja
Etika dan etos kerja adalah faktor terbesar yang didengar prospek terhadap perusahaan untuk jangka panjang. Rekan - suplier, konsumen, karyawan, bankir, pemegang saham - tidak suka berhubungan dengan pengusaha yang tidak jujur dan malas bekerja. Mereka akan sulit menghilangkan sakit hatinya dan harus selalu waspada. Kejujuran dengan etika serta etos kerja adalah benih kepercayaan dan ketika orang lain mulai mempercayai seorang usahawan, hal ini membuat lebih banyak pintu yang akan terbuka.