Keinginan memiliki bisnis sendiri bisa hadir dalam diri siapa saja, baik pada mereka yang belum atau sudah bekerja, maupun para entrepreneur yang sudah memiliki bisnis lain. Membuat pekerjaan, mengisi kekosongan waktu, menambah penghasilan keluarga, dan berbagai alasan lainnya yang menjadi dasar pertimbangan melakoni sebuah peluang usaha menjadi bisnis.
Salah satu bisnis yang bisa dijalankan oleh siapapun, baik seorang pegawai perusahaan ataupun pengangguran adalah peluang usaha produksi telur asin. Selain bisa dimulai secara kecil-kecilan sekaligus belajar, permodalan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun bisnis produksi telur asin ini tergolong murah dan sederhana.
Konsumen yang menyukai produk telur asin inipun boleh dikatakan berlimpah, dan bagaimana cara memasarkan produk dengan konsumen yang berlimpah sudah pasti menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Karena dalam bisnis produksi telur asin ini bisa dikerjakan sendiri, dan dalam hal pemasarannya juga bisa dilakukan sendiri maka peluang usaha ini layak disebut usaha sampingan dan rumahan mandiri.
Bagaimana mudahnya mewujudkan peluang usaha produksi telur asin menjadi bisnis sampingan dan rumahan yang mandiri? Tentunya mengenali bahan yang digunakan, peralatan, teknik pengolahan, hingga tips dan kiat membuat produk lebih berkualitas dan nikmat untuk disantap karena menyehatkan menjadi andalan untuk menjajaki bisnis mampu bersaing dan menjadi lebih besar lagi.
Bahan dasar membuat teluar asin : 1. Telur Bebek, jumlah sesuai yang dikehendaki, 2. Garam Kasar 1,5 - 2 kg untuk 30 butir telur atau sesuai selera, 3. Abu Gosok/bata merah 3 kg per 30 telur atau sesuai selera, 4. Air bersih secukupnya.
Peralatan yang di butuhkan untuk pengolahan : 1. Baskom, 2. Ember / kuali, 3. Amplas halus ukuran 1000 secukupnya, 4. Kain lap, 5. Tempat merebus, 6. Kompor.
Proses produksi pengolahan telur asin :
- Pilihlah dan gunakan telur bebek yang baik, tidak busuk dan dalam kondisi utuh atau tidak retak.
- Telur bebek dicuci terlebih dahulu dengan air bersih dan dibersihkan dari kotoran yang menempel, setelah bersih bisa di keringkan dengan kain lap kemudian diamplas, proses ini maksudnya agar poro-pori kulit telur terbuka dan garam mudah meresap masuk ke dalam telur.
- Campurkan dan aduk abu gosok dan air ke dalam baskom hingga menjadi kental, kemudian masukan garam kasar sebagai campuran dan diaduk hingga rata.
- Telur yang telah bersih dan diamplas tadi dilumuri dengan adonan abu gosok plus garam secara keseluruhan sehingga menutupi rata seluruh permukaan telur.
- Telur yang sudah dilumuri dengan adonan abu godok dan garam disimpan hingga 1-2 minggu di dalam ember atau kuali. Semakin lama disimpan, maka rasanya akan semakin asin dan warna kuning telur akan semakin berwarna orange dan berminyak.
- Setelah 1-2 minggu telur disimpan, lepaskan adonan abu plus garam dari telur dan cuci dengan air hingga bersih.
- Rebuslah telur bebek yang telah diasinkan tersebut seperti merebus telur ayam hingga matang.
- Sampai disini setelah matang maka telur asin sudah siap untuk dihidangkan atau dipasarkan untuk dijual.
- Untuk mejadikan telur asin menjadi masir maka proses perendaman bisa dilakukan menjadi 2-3 minggu.
Bagaimana agar telur asin lebih awet?
Pada prinsipnya pengawetan telur asin adalah untuk mencegah masuknya bakteri dan mencegah keluarnya air didalam telur. Pengawetan telur hendaknya tidak merusak lemak maupun komponen lainnya.Lemak merupakan unsur yang berfungsi meningkatkan cita rasa, pembentuk tekstur, flavor, dan sumber energi bagi tubuh. Agar telur asin menjadi lebih awet dan tahan lebih lama bisa melalui dua tahapan, pertama: Semakin tinggi kadar garam akan semakin awet, akan tetapi rasanya tentu semakin asin dan masir. Dan kedua: Telur asin matang tahan hingga 2-3 minggu. Oleh karena itu, untuk menambah masa kadaluarsanya, bisa dengan cara telur direndam dalam larutan teh selama 8 hari yang akan menambah keawetan hingga 6 minggu. Larutan teh digunakan untuk menutupi pori-pori telur dengan zat tanin yang terdapat dalam teh, sehingga akan menjadi lebih awet. Selain itu, juga untuk mempercantik warna telur menjadi lebih kecoklatan dan agar aroma telur asin lebih disukai.
Pada prinsipnya pengawetan telur asin adalah untuk mencegah masuknya bakteri dan mencegah keluarnya air didalam telur. Pengawetan telur hendaknya tidak merusak lemak maupun komponen lainnya.Lemak merupakan unsur yang berfungsi meningkatkan cita rasa, pembentuk tekstur, flavor, dan sumber energi bagi tubuh. Agar telur asin menjadi lebih awet dan tahan lebih lama bisa melalui dua tahapan, pertama: Semakin tinggi kadar garam akan semakin awet, akan tetapi rasanya tentu semakin asin dan masir. Dan kedua: Telur asin matang tahan hingga 2-3 minggu. Oleh karena itu, untuk menambah masa kadaluarsanya, bisa dengan cara telur direndam dalam larutan teh selama 8 hari yang akan menambah keawetan hingga 6 minggu. Larutan teh digunakan untuk menutupi pori-pori telur dengan zat tanin yang terdapat dalam teh, sehingga akan menjadi lebih awet. Selain itu, juga untuk mempercantik warna telur menjadi lebih kecoklatan dan agar aroma telur asin lebih disukai.
Produksi pertama bisa dijadikan contoh dan sample untuk dicoba sendiri, atau di jual kepada keluarga terdekat sambil meminta pendapat mereka bagaimana hasil produksi telur asin yang dilakukan. Jika memang sudah layak untuk dipasarkan, maka pemasaran awal bisa dilakukan dengan menawarkannya kepada tetangga, toko kelontongan terdekat, atau pasar rakyat terdekat jika ada. Dan jangan lupa untuk memberikan merek dengan cap stempel sebagai hasil produksi atau usaha anda.
Saat respon masyarakat sebagai konsumen sudah mengenal dan menyukai telur asin yang diproduksi, maka tinggal usahawan meningkatkan jumlah produksi sesuai permintaan dan respon pasar. Saat inilah sebuah peluang usaha berubah menjadi bisnis yang sebenarnya walaupun pada awalnya hanya sebagai usaha sampingan dan rumahan mandiri.