Modal Usaha dan Peluang Memungkinkan Memperolehnya

Minggu, 16 September 2012

Sudah seringkali di bahas bahwasannya sebuah bisnis dibangun sudah pasti membutuhkan permodalan walaupun dalam jumlah yang sedikit, Besar dan kecilnya sebuah usaha di bentuk sudah pasti akan menentukan jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin besar usaha akan melibatkan permodalan yang besar pula, dan begitu pulalah sebaliknya.

Kekurangan dan Ketiadaan modal sering di jadikan alasan atau bentuk kambing hitam oleh para (calon) entrepreneur yang gagal dalam (memulai) usahanya. Karena mereka beranggapan bahwa sebuah usaha dibangun pada awalnya wajib dengan modal yang besar dan memadai untuk mencapai keberhasilan dan membiayai operasionalnya. Walau harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha yang rekan entrepreneur sedang kerjakan, berikut Coffee Break sampaikan beberapa peluang sebagai jalan untuk memperoleh modal usaha.

sumber modal usaha
Besar keyakinan bahwa minimal satu atau beberapa diantaranya – pasti ada yang cocok untuk menjadi referensi rekan entrepreneur dalam memperoleh permodalan usahanya, yang antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Sweat Equity, modal keringat atau dalam bahasa kita lebih sering disebut modal dengkul. Potensi ini sering diabaikan padahal usaha-usaha besar seperti Microsoft, KFC, dan seterusnya. Diawali dengan keyakinan dan kemauan untuk sukses, dilanjutkan dengan membangun bisnis dengan memanfaatkan kebisaan dan keterampilan dengan sumber daya dari dalam diri sendiri. Artinya mulai usaha dengan apa yang ada pada diri Anda, ini yang paling mudah.
  2. Saving atau tabungan, bila calon usahawan sebelum dan selama ini bekerja pada perusahaan atau instansi lain – besar kemungkinan calon usahawan tersebut memiliki sejumlah tabungan baik di bank, dana pensiun, asuransi, pesangon perusahaan dan lain sebagainya. Ini juga mudah, rekan usahawan tinggal mencairkannya dan mulai usaha.
  3. Friend & Family, rekan usahawan setidaknya pasti juga punya teman dekat dan keluarga dekat. Bila di antara mereka ada yang memiliki kemampuan financial dan permodalan, pinjaman dari mereka bisa dijadikan permodalan usaha yang lancar dan umumnya tanpa bunga. Dan Cara ini biasanya juga tidak terlalu sulit untuk meyakinkannya. Maka sejak dini membangun hubungan yang baik dengan teman dan keluarga menjadi faktor penting.
  4. Angel Investor, Investor atau pemodal individu yang tertarik dengan usaha yang dibangun oleh rekan usahawan. Ini bisa siapa saja – tidak harus teman atau keluarga, asal rekan usahawan bisa meyakinkan dengan ide dan peluang usaha yang prospek akan keuntungan menjadikan peluang untuk memperoleh modal dari mereka. Biasanya pihak angel investor membutuhkan rincian bisnis yang lengkap seperti proposal bisnis, dan pastinya sesuai pengalaman mereka sangat selektif dan memastikan margin keuntungan yang memungkinkan dapat diperoleh.
  5. Venture Capital, mereka ini adalah perusahaan-perusahaan pembiayaan yang tertarik dengan usaha-usaha baru yang memiliki prospek yang sangat baik.  Mereka tidak segan untuk menanggung resiko investasi di usaha baru tetapi mereka juga punya ekpektasi besar terhadap hasil dari investasinya, jadi mereka akan sangat demanding.
  6. Loan atau pinjaman, pada umumnya ini dari bank dan menuntut rekan usahawan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sesuai birokrasi dan standar bank. Bank biasanya hanya tertarik untuk usaha yang sudah jalan dan memiliki track record yang baik. Kucuran dana juga umumnya diberikan dengan jaminan yang tersedia.
  7. Merger and Acquisition , ini juga bisa menjadi alat atau salah satu jalan untuk mendanai usaha melalui penggabungan dengan usaha lain yang secara sinergis bisa memperkuat perusahaan rekan usahawan baik dari sisi modal , pasar, resources dan lain sebagainya.
  8. Initial Public Offering (IPO) atau menjual saham perusahaan rekan usahawan ke public. Persyaratannya cukup berat dan perusahaan memang harus sudah exist beberapa tahun dan membukukan keuntungan yang nyata.
  9. Crowd Funding atau pembiayaan oleh massa, ini adalah model pembiayaan baru dan potensinya luar biasa. Ide dasarnya adalah di jaman teknologi ini, bila Anda memiliki ide cemerlang dan unique kemudian Anda komunikasikan dengan baik – maka bisa saja ribuan orang di luar sana tertarik untuk rame-rame mendanainya. Karena potensinya yang luar bisa ini, di Amerika bahkan baru ditanda tangani oleh Obama undang-undang khusus masalah ini yaitu JOBS Act  (Jumpstart Our Business Startups Act) 2012.
  10. Mudharrabah Muqayyadah dengan pengupayaan modal yang melibatkan bank syariah
Beberapa sumber yang memungkinkan modal usaha didapat seperti poin demi poin diatas diharapkan bisa mengispirasi rekan-rekan usahawan yang merasa bahwasannya modal usaha menjadi kendala utama dalam membangun bisnisnya. Saran dari Coffee Break bahwasannya jika rekan usahan masih bekerja di perusahaan atau berstatus karyawan maka bisnis bisa dibangun sejak dini walaupun secara perlahan. Yang jelas pastikan bisnis yang dibangun tidak terlalu banyak memngganggu aktivitas berkerja rekan usahawan yang juga masih sebagai karyawan.

Perencanaan yang matang dalam membangun usaha menjadi penting agar memanage dan mengusahakan permodalan yang akan di investasikan bisa bertahap sesuai rencana yang dibuat. Dan hal ini mengurangi kemungkinan pemborosan kepada permodalan yang rekan usahawan miliki. Yang sudah pasti sangatlah jelas bahwasannya permodalan yang dibangun membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, maka dari itu bijak dalam memanage dan tidak menghambur-hamburkannya pada biaya yang tidak pantas menjadi tindakan yang utama dan perwujutan dari rasa bersyukur yang kuat.