Tips dan strategi menumbuhkan kepercayaan pelanggan secara profesional

Selasa, 30 Oktober 2012

Kepercayaan yang melahirkan pelanggan loyal merupakan prinsip yang wajib dibangun oleh perusahaan atau seorang usahawan guna memastikan bisnis yang dijalankan dan dibangun dapat terus berkembang dan bertahan dalam waktu yang lama. Kehilangan kepercayaan dari pelanggan bisa menjadi kehilangan bisnis bagi seorang usahawan, dan sebaliknya saat mendapatkan kepercayaan dari pelanggan seorang usahawan bersiap untuk mengelola bisnis yang lebih besar.

Kepercayaan pelanggan menjadi sesuatu yang sangat prinsip untuk membangun bisnis, beberapa perusahaan menerapkan beberapa filosofi yang wajib dijalankan oleh pegawainya. Seperti contoh beberapa butir pilar dasar perusahaan, atau prinsip aturan dasar perusahaan yang pada tujuannya tidak lain guna membangun dan menumbuhkan kepercayaan pelanggan yang kuat terhadap produk dan pelayanan perusahaan tersebut.

kiat kepercayaan pelanggan
Nilai kepercayaan adalah hal yang sangat penting untuk menarik klien baru serta menjaga pelanggan lama agar tetap loyal terhadap produk dan jasa dari sebuah perusahaan. Konsep  membangun kepercayaan sudah selayaknya tersedia dan menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran dalam sebuah bisnis.

Mendapatkan dan membangun kepercayaan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, tidak cukup hanya dengan menyenangkan hati pelanggan pada bagian penjualan saja. Tetapi sungguh pada kepercayaan pelanggan yang tumbuh dengan keyakinan bahwa berbisnis dengan sebuah perusahaan yang terpercaya akan mendapatkan benefit dan kepuasan yang diharapkan oleh konsumen. Sebuah pekerjaan yang di lakukan dari awal tanpa ada akhirnya dengan konsisten sebagai pencerminan mental perusahaan terhadap konsumennya.

Beberapa tips dalam membangun serta menjaga kepercayaan pelanggan terhadap sebuah perusahaan dapat dibangun dan dikelola dengan beberapa teknik, coffee break membaginya kepada rekan-rekan usahawan antara lain.

1. Berupaya mendapatkan dan mengumpulkan testimoni konsumen
Beberapa perusahaan atau bisnis berusaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan testimony dari pelanggannya yang telah menggunakan baik produk maupun jasa perusahaan. Begitu juga  dengan bisnis dari rekan usahawan bias menerapkan cara ini. Sebagian calon konsumen memiliki kebiasaan meletakan dasar kepercayaan dari apa yang di katakan atau menjadi pengalaman oleh orang lain dari pada seorang salesman.
Kegiatan ini bisa dimulai dengan angket yang dibagikan kepada mereka yang sudah menjadi konsumen bisnis rekan usahawan, bisa juga melalui komunikasi dengan telepon dengan wawancara singkat mengenai pengalaman menggunakan produk yang menjadi bisnis rekan usahawan. Mintalah ijin dari pemberi testimoni untuk mempublikasikan sebagai referensi kepada orang lain.

2. Gunakan media promosi yang halus dan relevan, kurangi propaganda menyerang.
Konsumen jaman sekarang tidak menyukai paksaan, dalam memiliki kecurigaan yang dalam akan gerak-gerik dari pemasaran yang berujung dengan penipuan. Umumnya iklan lebih terasa sebagai media propaganda yang memaksa dan mengada-ada. Contoh media promosi yang halus bisa menggunakan penyampaian artikel yang berakhir pada referensi untuk menggunakan produk dan jasa yang disediakan.

3. Memberi sesuatu yang relevan sebagai media promosi produk.
Kepercayaan adalah keyakinan yang ditanamkan dengan penyampaian yang terus menerus hingga membangkitkan minat, mungkin bisa dengan membagikan contoh atau sampel, souvenir, dan lain sebagainya yang mengarah pada promosi. Baik bagi perkenalan pada calon konsumen baru, dan menjadi sarana mengingatkan kembali akan produk dan jasa bisnis perusahaan pada konsumen yang sudah pernah menggunakannya.

4. Menyampaikan kegunaan dan manfaat produk sesuai keadaan dan kenyataan kualitas
Tidak akan kembali seorang pembeli saat mendapati bahwa produk yang dibelinya tidak sesuai dengan keinginan dan penjelasan, hingga janji dari seorang penjual. Jujur adalah kata kuncinya, tidak terlalu melebih-lebihkan apalagi melampaui kemampuan yang dimiliki sebuah produk yang dipasarkan menjadi dasar dalam menyampaikannya.

5. Mudahkan konsumen dalam berkomunikasi dan akses informasi.
Sediakan layanan dan sampaikan kepada pelanggan serta calon pelanggan untuk tidak sungkan mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dengan cara yang mudah, misalnya tersedianya nomer telepon guna menghandel dan menjawab berbagai informasi yang diminta oleh konsumen atau situs yang menyediakan berbagai informasi yang dapat diakses setiap waktu dan dari mana saja.

6. Menyediakan layanan purna jual hingga support sistemnya.
Banyak konsumen yang menginginkan garansi dalam waktu tertentu, jaminan ketersediaan suku cadang, kecepatan dan kemudahan layanan, yang umumnya menjadi layanan purna jual atas sebuah produk yang akan dibeli.

7. Saling mendukung
Membangun kerjasama dengan beberapa perusahaan yang terpercaya dan memasarkan produk yang tidak sejenis namun memiliki relevasi dengan produk perusahaan dalam pemakaian ataupun melengkapi fungsinya.

8. Mempersonalisasi marketing perusahaan.
Orang berbisnis dengan orang lain. Sediakan media yang membantu prospek mengenal dan lebih mempercayai bisnis perusahaan. Bisa dengan menampilkan hasrat dan kepribadian yang dimasukan dalam pemasaran akan profesionalisme perusahaan. Masukkan beberapa foto diri yang tersenyum atau perusahaan sebagai profile, ditempat yang meyakinkan untuk dipasang di halaman pertama materi marketing perusahaan.

9. Minimalisir resiko yang diterima
Perhatian terbesar pembeli adalah seberapa baik kinerja produk atau jasa perusahaan. Memberikan garansi mungkin lebih bisa membantu tapi dalam banyak kasus ini tidak akan menciptakan penjualan. Perjelas nilai yang bisa perusahaan berikan dan nyatakan sebagai komitmen perusahaan untuk tidak hanya ingin melihat senang, tapi juga puas dengan produk dan jasa perusahaan.

10. Menjalin dan menjaga komunikasi
Orang yang biasa ditemui dan ajak bicara secara rutin biasanya adalah orang-orang yang paling bisa dipercaya dan bisa diandalkan. Komunikasi bukanlah satu-satunya bahan dalam mengembangkan kepercayaan, tapi ini merupakan hal yang sangat penting. Jika perusahaan menjual jasa atau produk high end, telepon pribadi adalah salah satu cara terbaik untuk menjawab pertanyaan prospek, dan membangun kepercayaan. Hubungi prospek atau klien secara rutin dan dapatkan feedback apa yang menjadi perhatian mereka. 

Dengan menggunakan beberapa cara diatas, rekan usahawan bisa memulai mensetup dan membangun kepercayaan pelanggan dengan tujuan membangun bisnis yang lebih besar lagi. Akhirnya tidak ada yang lebih membanggakan saat mendapati bisnis yang rekan usahawan kelola mendapatkan kepercayaan yang besar dari para pelanggannya serta mengakui puas dengan layanan yang diberikan.