Type bisnis franchise di Indonesia masih berharga cukup murah, alternative yang banyak membuat usahawan juga dengan mudah memilih dan menjalankan berbagai bisnis franchise yang dimilikinya. Bisnis franchise di Indonesia sangat beragam, dari yang bermodal cukup kecil utuk mendapatkannya, bermodal sedang, hingga bermodal besar sampai dengan ratusan juta rupiah.
Pelakunya pun sangatlah beragam, dari pegawai swasta hingga pegawai negeri. Tidak jarang yang sudah berprofesi pengusaha pun juga mengambil bisnis franchise selain bisnis lainnya yang telah dijalaninya. Sehingga bisnis franchise memang sungguh unik dan sangat menantang bagi para pelaku usaha di tanah air.
Bukan hanya pada pada jenis franchise makanan saja, kemajuan bisnis franchise yang pada awal kemajuannya di tanah air pada awalnya hanya pada jenis makanan cepat saji, namun dewasa ini perkembangan dari bisnis franchise sudah sedemikian populer hingga berbagai jenis dari pendidikan, busana, bengkel, dan lain sebagainya sudah mulai masuk pada bisnis jenis ini.
Bagi usahawan yang ingin memiliki bisnis jenis ini, dalam membeli bisnis franchise membutuhkan pertimbangan serta pengetahuan yang cukup. Sehingga cara tepat dalam menentukan bisnis franchise apa yang cocok dengan seorang usahawan, coffee break memiliki beberapa kiat sebelum memutuskan membeli sebuah bisnis franchise.
1. Temukan informasi sebanyak mungkin tentang sebuah bisnis franchise yang diminati, pastikan dengan analisis umum apakah bisnis tersebut memiliki kekuatan bersaing yang bagus untuk pasar ditempat lain juga dilokasi yang diinginkan. Hati-hati dengan promosi yang berlebihan dan memberikan janji yang menggiurkan, karena tidak semua bisnis franchise yang cocok dilokasi lainnya pasti juga cocok di suatu lokasi tertentu.
2. Analisa yang tepat akan usaha franchise yang diminati, apakah dibutuhkan oleh konsumen didaerah yang menjadi perencanaan, hindari memberi bisnis franchise yang dikarenakan oleh kondisi tren atau bommingnya di suatu tempat. Analisa akan lebih membantu seorang usahawan untuk sukses besar.
3. Pahami perkembangan bisnis franchise yang akan diminati, apakah telah berkembang dengan baik, masih dalam tahap pengembangan, atau bahkan sedang dalam kondisi meredup prospeknya. Survei kegerai-gerai yang ada, memperhitungkan jenis brand award yang dimiliki serta memperhitungkan prospek kedepan dari bisnis tersebut baik mencari data tertulis maupun dengan interview bersama pemilik gerai bisa dijadikan referensi yang baik.
4. Memastikan kembali akan minat seorang usahawan terhadap sebuah bisnis jenis franchise, sebelum membeli pastikan kembali apakah benar-benar memiliki minat dengan bisnis yang akan dibeli, pastinya bukan hanya sekedar ikutan teman yang membeli bisnis sejenis, bukan hanya sekedar referensi orang lain tanpa analisa. Serta pastikan kembali apakah bisnis franchise tersebut sudah sesuai dengan keadaan financial yang tersedia, baik modal fee, setup, serta modal kerja operasional.
5. Pahami dan pelajari kembali draft MOU kerjasama dengan franchisor, baik hak-hak yang diperoleh, maupun berbagai jenis kewajiban yang muncul. Jangan membeli bisnis seperti membeli kucing dalam karung, semua aturan main dan program kerjanya harus jelas dan transparant untuk mudah dimengerti serta memungkinkan untuk di jalani.
Jika semua pertimbangan diatas memang sudah mengarahkan dan membulatkan tekad seorang usahawan untuk memastikan membeli serta mengelola sebuah bisnis dengan jenis franchise tertentu. Maka pekerjaan bukan hanya sampai dengan mengeluarkan modal dan membayar kewajiban kepada pihak francisor, namun tugas lain untuk lebih memajukan bisnis yang dimiliki menunggu dan meminta dituntaskan untuk semakin merapatkan kesuksesan kepada seorang usahawan yang tangguh.